15 Agustus 2013 0 komentar

I'm Yours

    





Duhai Puisiku...
Nafasmu adalah alunan detak jantungku,
Hati suarakan asmaradana kalbu,
Padamu cinta sejati terpaku,
Walaupun beribu cinta penggoda hadir,
Smoga ku bisa tetap bertahan dalam satu pujaan hati...

Sesaat yang tak terlupakan..
Di kala malam menyiratkan rasa yang mendalam,
Menguntai bait - bait manis ditangkai sebuah senyuman,
Aku menemukan bias cintamu..
Dalam titik kabut yang menyelimutiku,
Dalam kesunyian kuterdiam seribu kata,
Menorehkan dalam syair yang tak bermakna.

Aku memang kurang segalanya, tapi..
Setidaknya kasih sayang ini cukup,
untuk membuatmu bahagia,
Walau.. tak sepenuhnya. 

Dalam merdunya suara hati..
Aku mendengar lirik cinta..
Di sebuah ketukan indah dijantung hatiku,
Terukir indah Namamu di dalam kalbuku.


=================================================================

Cinta Sejati adalah ketika dia yang mencintaimu tak lagi kamu pedulikan,
tetapi dia masih menunggunya dengan setia.




0 komentar

Tentang Rasa

     




 Engkau yang hatinya terluka
Dipeluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya

-----------------------------------------------------------------------------------------------


Berawal dari nyanyian yang indah,
Bukan berarti takan ada gundah,
Mungkin saja hanya pembuka tangis,
Agar takan terlalu terkesan sadis.
Berawal dari senyuman,
Bukan berartit takan ada kesedihan,
Hanya saja mencoba menyimpan kepedihan,
Yang terasa begitu menyakitkan.

"Semua hanya tentang perasaan"

Bagaimana membuat dan dibuat,
Bagaimana memberi kuat dan mencoba kuat,
Manis pahit kehidupan harus dirasakan,
Bukan saja tuk kepribadian,
tapi juga pemahaman.

"Egois jika terus meminta dipahami tapi tak mau memahami"

Tawa adalah hiasan setiap insan,
Indah jika ditebarkan dengan kebahagiaan,
Usam bila dengan kesedihan.
Tangis adalah harta mahal wanita,
Begitu sayang bila keluar dari mata,
Jatuh ke pipi lalu diusap kembali,
dengan keteguhan hati.

"Hari esok itu adalah saat Anda berdiri dengan menghapus masa lalu dengan hati yang tegar"

================================================================

Gunakan hati saat akal sehat tak mampu berbuat,
karena suatu penyesalan ada diakhir keputusan.




1 komentar

Aku Sakit

   



Selamat malam wahai penitip pedih
Penitip segala rasa yang nikmat
Nikmat yang hanya menyisahkan sedih
Bagai angin yang terlewat


-------------------------------------------------------------------------------------------------



Terbaring aku memikirkan segala keresahan,
Sesekali memegang kening yang begitu kebingungan,
Menikmati malam dengan kepedihan,
dan hanya menyaksikan sorot lampu yang tepat mengarah langsung ke bola mata.
Waktu mulai larut malam, 
Sejenak kucoba melihat keadaan,
Hanya ada sepi serta bangku tak berpenghuni.

Rasanya aku ingin melaburkan rasa bersama keluarga malam,
Lalu kubuat secangkir teh hangat,
dan kusinggahi diriku dalam senderan keras bangku itu,
Ku hela nafas panjang, lalu ku usap rintik hujan yang hadir dimataku, kemudian...
Sedikit demi sedikit kutenggak hangatnya rasa yang tercampur dalam manis,
Ya, agar hati ini tak terus merasa sakit.
Merana aku bersama keluarga malam,
Merasakan sapa lembut angin malam,
Melepaskan segala kegundahan.
Dan mengungkapkan harapan, bahwa...

"Aku bukan tak ingin menghampiri, hanya saja manusia punya rasa lelah"

Tapi, impian hanyalah impian, pasti berbeda dengan kenyataan,
Apa yang diharapkan tak mungkin terjadi, kecuali takdir berkata lain,
Lega mulai mewabah bersamaan dengan menipisnya malam, serta..
hangatnya tegukan rasa yang istimewa,
Hingga kututup sakitnya malam ini dengan senyum yang bermakna.
=========================================================
Keputusan tersulit adalah ketika terlalu lelah untuk bertahan,
tetapi terlalu sulit untuk melepaskan.





5 Agustus 2013 0 komentar

Asmara Rindu


   





Suatu hari dimana senja sirna tergantikan gelapnya malam
Terganti oleh benderang cahaya bintang dan bulan
Menghanyutkan rasa ke dinginnya malam
Merasuk kejiwa Asmara keRinduan...

Mencoba berteriak ditengah sunyinya waktu
Namun apa daya semua hanya dapat terucap dalam angan
Apakah salah aku menyimpan rindu ?
Rindu tak ingin bertepuk sebelah tangan... 

  
====================================================================


Aku ingat kala itu...
Ketika fajar terganti oleh raja siang
Begitu pekat membakar jiwa yang haus akan kerinduan...
Hingga,
 senja menjadi malaikat, mengusir teriknya mentari
Menjadi tempat pengaduan terhadap angan - angan yang aku miliki...

Lelah sudah senja berdiri...
Mengusir jenuh didalam hati, menyisihkan lembut sapa angin,,
Tuk sambut dinginnya malam hari..
Rindu ? Begitu menggebu !!!
Merindukan sosok wajah yang setiap malamnya selalu terbayang..

"Selalu aku bertanya pada bayang dalam cermin yang begitu pintarnya membohongi aku akan sebuah harapan yang berbicara tentang membalas kerinduan"

Gelisah...
Bingung...
Menantikan sebuah kata, yang dapat luluhkan bekunya kerinduan ini...
Itu pasti terjadi kala merindu...

"Aku hanya (bahkan) berharap bahwa seseorang yang kurindukan hadir ditengah - tengah bencana kerinduan"

Tapi juga,
 aku berfikir tentang arti sebuah harapan..
Akankah menjadi "harapan",
 yang begitu menyenangakan walaupun sejenak, seperti angin yang berlalu..
Ataukah akan menjadi "harapan",
 yang nantinya akan memborbardir diriku sendiri...
Menghancurkan...
Melenyapkan...
Menghanguskan... kepercayaan yang terlintas dakam imajinasiku bahwa,,

"Semoga dia (yang ku rindukan) juga merinduku".


Hanya diam bertemankan sepi yang hadir dalam dinginnya rembulan,,
Menyimpan semuanya dalam rintihnya hati,,
 
Dengar, Rindu ?! Biarkan apa yang kurasakan ini selalu ada,,
Bahkan aku tak pernah ingin rindu yang tengah menggelora ini sirna,,
Meski... "Rindu ini terkadang menyakitkan".

=========================================================


Semua yang terlihat nyata,
terkadang hanya semu belaka


amdhzn.blogspot.com






 
;