Pagi ini apapun kebaikan tentangmu, di hadapan Tuhan masih
aminku yang paling lantang. Tentangmu; puan dengan segala keanggunan yang
engkau hijabkan. Wanita yang masih memiliki hutang kepastian pada seseorang
dengan harapannya masih jauh dari kata tercapai.
Sungguh aku terkejut dimulai ketika aku membuka mata dari
rasa lelah dan kantuk semalam, seberkas catatan sudah siap di perbincangkan
pagi ini di ruang ingatan tanpa memberi ancang – ancang untuk aku persiapkan,
segala opsi yang timbul dari setiap pemikiran sudah matang diperdebatkan;
perasaan. Namun tidak pernah sebanding dengan jawabannya.
Segala pertanyaan yang kutulis dari tinta waktu masih begitu
pekat di lembaran tugas, tentangmu. Pertanyaan – pertanyaan sederhana perihal
siapa sebenarnya aku bagimu yang masih harus tetap kau jawab dengan baik.
Katamu saat aku tanya masalah karangan kata itu untuk siapa, tujuannya bukan
aku kan. Bercanda atau bukan, mendengarnya cukup miris ketika itu berbanding
terbalik dengan kelakuanmu terhadapku. Tapi sudahlah, membahasnya hanya akan
membuat keyakinanku surut. Keyakinan yang aku sebut sebagai alasan mengapa bisa
sedemikian aku mengagumimu. Apapun anggapanmu tentangku, sungguh tidak
sedikitpun alasan itu hilang.
Puan, engkau ialah pilihan yang disetujui setiap
keinginan. sebab selalu patut dibahas pikiran juga perasaan. Dan dari setiap
pembahasan maka setiap hari pula aku
harus menghadapi kegelisahan ketika tak kamu izinkan aku mengetahui kabarmu,
namun begitu aku percaya doa – doa akan tetap lebih baik memelukmu dari hal –
hal yang tak ku inginkan kedatangannya.
Kamu, wanita berkerudung, apapun hari ini aku bagimu, bagaimanapun
hari ini aku padamu, aku hanya akan tetap berusaha untuk memantaskan diri dan bukan
berpura – pura sebagai orang yang pantas dikagumi, aku hanya akan tetap seperti
itu bertahan dengan segala alasan meskipun penjelasan yang aku dapatkan tidak
sesuai dengan apa yang aku tanyakan. Baik – baiklah jangan selalu membuat
seseorang khawatir berlebihan, serta kebaikan apa saja yang menjadi doamu,
aminku tetap yang paling lantang.
0 komentar:
Posting Komentar