8 Juli 2015

Masih Aminku Yang Paling Kencang

Pagi ini apapun kebaikan tentangmu, di hadapan Tuhan masih aminku yang paling lantang. Tentangmu; puan dengan segala keanggunan yang engkau hijabkan. Wanita yang masih memiliki hutang kepastian pada seseorang dengan harapannya masih jauh dari kata tercapai.

Sungguh aku terkejut dimulai ketika aku membuka mata dari rasa lelah dan kantuk semalam, seberkas catatan sudah siap di perbincangkan pagi ini di ruang ingatan tanpa memberi ancang – ancang untuk aku persiapkan, segala opsi yang timbul dari setiap pemikiran sudah matang diperdebatkan; perasaan. Namun tidak pernah sebanding dengan jawabannya.

Segala pertanyaan yang kutulis dari tinta waktu masih begitu pekat di lembaran tugas, tentangmu. Pertanyaan – pertanyaan sederhana perihal siapa sebenarnya aku bagimu yang masih harus tetap kau jawab dengan baik. Katamu saat aku tanya masalah karangan kata itu untuk siapa, tujuannya bukan aku kan. Bercanda atau bukan, mendengarnya cukup miris ketika itu berbanding terbalik dengan kelakuanmu terhadapku. Tapi sudahlah, membahasnya hanya akan membuat keyakinanku surut. Keyakinan yang aku sebut sebagai alasan mengapa bisa sedemikian aku mengagumimu. Apapun anggapanmu tentangku, sungguh tidak sedikitpun alasan itu hilang.

Puan, engkau ialah pilihan yang disetujui setiap keinginan. sebab selalu patut dibahas pikiran juga perasaan. Dan dari setiap pembahasan maka setiap hari  pula aku harus menghadapi kegelisahan ketika tak kamu izinkan aku mengetahui kabarmu, namun begitu aku percaya doa – doa akan tetap lebih baik memelukmu dari hal – hal yang tak ku inginkan kedatangannya.

Kamu, wanita berkerudung, apapun hari ini aku bagimu, bagaimanapun hari ini aku padamu, aku hanya akan tetap berusaha untuk memantaskan diri dan bukan berpura – pura sebagai orang yang pantas dikagumi, aku hanya akan tetap seperti itu bertahan dengan segala alasan meskipun penjelasan yang aku dapatkan tidak sesuai dengan apa yang aku tanyakan. Baik – baiklah jangan selalu membuat seseorang khawatir berlebihan, serta kebaikan apa saja yang menjadi doamu, aminku tetap yang paling lantang.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;